Isra Mi’roj dalam Burdah Imam Bushiri

Isra Mi’roj adalah sebuah peristiwa luar biasa yang hanya terjadi pada Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dalam banyak kitab siroh. Salah satu kitab yang meriwayatkan dan melukiskan peristiwa tersebut dengan indah adalah kitab Burdah Imam Bushiri.

Dalam bab ketujuh kitab Burdah, Imam Bushiri melukiskan peristiwa Isra Mi’raj sebagai sebuah peristiwa agung yang mengantarkan Nabi SAW pada derajat yang sangat dekat dengan Rab-nya, suatu derajat yang tidak mungkin dicapai oleh selain Nabi SAW sehingga para nabi dan rasul yang lain pun berada di belakang Nabi SAW.

Saking agungnya derajat tersebut, tidak ada lagi derajat lain yang bisa menyamai derajat yang telah diperoleh Nabi SAW sehingga setiap tingkat keluhuran yang bisa diraih oleh makhluk Allah yang lain menjadi tampak rendah jika dibandingkan dengan keluhuran derajat Nabi SAW.

Melalui peristiwa ini, Nabi SAW juga mendapatkan perintah langsung dari Allah yang tiada satupun telinga mendengar, tiada satu pun mata melihat, yang menunjukkan betapa penting dan mulianya perintah tersebut. Inilah shalat lima waktu yang langsung diperintahkan oleh Allah kepada Nabi SAW tanpa perantaraan siapapun dan apapun.

Inilah nikmat langka yang hanya diberikan kepada rasul Allah yang paling taat, yang menjadi kabar gembira bagi seluruh umat akhir zaman. Rasul yang sangat taat, utasan termulia di antara para utusan sehingga jadilah kita sebagai umat termulia di antara umat-umat lain.

Berikut petikan proses perjalanan Isra Mi’raj dari kitab Burdah Imam Bushiri. Semoga dengan ini kita semakin mencintai Nabi Muhammad SAW dan bisa mendapatkan pertolongannya di hari akhir nanti.

سَرَيْتَ مِنْ حَرَمٍ لَيْلاً إِلَى حَرَمٍ ۞ كَمَا سَرٰى الْبَدْرُ فِيْ دَاجٍ مِنَ الظُّلَمِ

Malam itu kau berjalan dari Masjid al-Haram menuju Masjid al-Aqsha.

Bagai purnama yang bergerak menembus malam gulita.

وَبِتَّ تَرْقَي إِلَى أَنْ نِلْتَ مَنْزِلَةً ۞ مِنْ قَابَ قَوْسَيْنِ لَمْ تُدْرَكْ وَلَمْ تُرَمِ

Kau terus meninggi hingga sangat dekat dengan-Nya.

tak seorang pun mampu mencapai atau menggapainya.

وَقَدَّمَتْكَ جَمِيْعُ الْأَنْبِيَاءِ بِهَا ۞ وَالرُّسْلِ تَقْدِيْمَ مَخْدُوْمٍ عَلَي خَدَمِ

Para nabi mempersilakanmu berada di depan mereka

Seperti pelayan mengikuti tuannya

وَأَنْتَ تَخْتَرِقُ السَّبْعَ الطِّبَاقَ بِهِمْ ۞ فِيْ مَوْكِبٍ كُنْتَ فِيْهِ صَاحِبَ الْعَلَمِ

Kau terobos tujuh lapis langit bersama mereka.

Dalam barisan malaikat, kaulah pemimpin mereka.

حَتَّى إِذَا لَمْ تَدَعْ شَأْوًا لِمُسْتَبِقٍ ۞ مِنَ الدُّنُوِّ وَلاَ مَرْقًي لِمُسْتَنِمِ

Hingga tak satu puncak pun tersisa bagi orang yang ingin mendahului.

Tak sederajat pun tersisakan olehmu bagi pencari kemuliaan tiada menandingi.

خَفَضْتَ كُلَّ مَقَامٍ بِالْإِضَافَةِ إِذْ ۞ نُوْدِيْتَ بِالرَّفْعِ مِثْلَ الْمُفْرَدِ الْعَلَمِ

Keluhuranmu menjadikan setiap keluhuran tampak rendah.

Engkau diagungkan seakan engkaulah satu-satunya pemimpin mulia

كَيْمَا تَفُوْزَ بِوَصْلٍ أَيِّ مُسْتَتِرٍ ۞ عَنِ الْعُيُوْنِ وَسِرٍّ أَيَّ مُكْتَتَمِ

 Agar kau peroleh hubungan khusus yang tertutup dari pandangan.

Juga rahasia tiada terbuka yang senantiasa tersimpan.

فَحُزْتَ كُلَّ فِخَارٍ غَيْرَ مُشْتَرَكٍ ۞ وَجُزْتَ كُلَّ مَقَامٍ غَيْرَ مُزْدَحَمِ

 Kau beroleh seluruh kebanggaan yang tak terbagi.

Kau lewati setiap keluhuran tanpa seorang pun menandingi.

وَجَلَّ مِقْدَارُ مَا وُلِّيْتَ مِنْ رُتَبٍ ۞ وَعَزَّ إِدْرَاكُ مَا أُوْلِيْتَ مِنْ نِعَمِ

 Sungguh agung derajat yang kau dapatkan.

Sungguh langka nikmat yang telah diberikan padamu.

بُشْرٰى لَنَا مَعْشَرَ الْإِسْلاَمِ إِنَّ لَنَا ۞ مِنَ الْعِنَايَةِ رُكْنًا غَيْرَ مُنْهَدِمِ

 Kabar gembira wahai umat Islam, bagi kita tiang yang kokoh.

Yang dengan pertolonganNya takkan roboh.

لَمَّا دَعَي اللَّهُ دَاعِيْنَا لِطَاعَتِهِ ۞ بِأَكْرَمِ الرُّسْلِ كُنَّا أَكْرَمَ الأُمَمِ

 Allah juluki ia sebagai “Rasul Termulia”, karena ia sangat taat.

Maka jadilah kita sebaik-baik dan paling mulianya umat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: