Mendidik Anak
Suatu saat, ketika Nabi SAW tengah berbicara dengan Sahabat Abu Dzar, kedua cucu Beliau SAW gelendotan di pundak. Beliau membiarkan keduanya sambil terus berbicara. Selesai berbicara, Beliau meminta kedua cucunya untuk turun. Tapi mereka berdua enggan.
Kebetulan, pas saat itu ada Sayidina Ali. Demi melihat ayah mereka, Hasan dan Husain ketakutan dan turun dari pundak Nabi SAW.
“Kenapa kalian seperti ketakutan?” Tanya Nabi. “Kami takut pada ayah kami,” jawab keduanya.
Kemudian Sayidina Ali memukul mereka berdua sambil berkata, “bersikaplah yang baik,” kata Sayidina Ali.
Melihat itu Nabi SAW berkata, “Ali, biarkan Hasan dan Husain. Mereka adalah kesayanganku, penentram hatiku.”
“Baik, Ya Rosul. Sam’an wa to’atan” jawab Sayidina Ali.
Kemudian, turunlah malaikat Jibril dan berkata, “Ya Muhammad Alloh berfirman biarkanlah Ali mengajari adab pada keduanya.” Kemudian Malaikat Jibril melanjutkan, “Kenyangkan perut anak-anakmu, berilah mereka nama yang bagus, dan rawatlah tubuh (kesehatan) mereka. Niscaya kau akan mendapatkan rizki karena menolong mereka.”
Mendengar ini Nabi SAW bersabda: “Wahai orang mukmin. Barang siapa yang diberi rezeki oleh Alloh berupa anak, maka dia wajib mengajarinya adab dan ilmu. Barang siapa yang mengajari anaknya dengan ilmu dan adab, maka akan mendapatkan rizki berupa pertolongan-Nya. Namun, siapa yang membiarkan anaknya tenggelam dalam kebodohan, maka dia akan ikut menanggung setiap dosa yang dilakukan anak-anaknya.”
(Diterjemahkan secara bebas dari kitab Tanqihul Qoul Imam Nawawi.)