Salah Kaprah ان شاء الله

K. H. Maskun Karim

Beberapa waktu lalu, di media sosial utamanya, ramai khalayak berdebat mengenai penulisan, atau lebih tepatnya transliterasi, sebuah kata yang telah begitu akrab bagi kita, yakni ان شاء الله. Seperti biasa, debat berlangsung seru dengan masing-masing pihak ngotot mempertahankan pendiriannya.

Begitu ramainya perdebatan tersebut hingga kedua belah pihak seolah lupa bahwa dalam soal transliterasi, telah ada lembaga negara yang mengurusi. Dan, negara telah membuat pedoman tersendiri. Untuk sekedar informasi, proses penyusunan pedoman transliterasi paling tidak melibatkan dua kementrian dengan melibatkan para ahli yang berkompeten di bidangnya. Jadi, sebenarnya, hal itu sudah tidak perlu dipersoalkan, apalagi diperdebatkan dengan sengit. Daripada larut dalam perdebatan tak berkesudahan, lebih baik lihatlah SKB Menteri Agama mengenai Pedoman Transliterasi Arab-Latin. Atau jika tidak mau repot, langsung saja tulis lafadz Arab-nya. Toh, saat ini hampir semua gawai telah bisa digunakan untuk menulis huruf Arab.

Hal yang justru luput dari perdebatan tersebut adalah pergeseran makna dan penggunaan kata ini. Dalam percakapan sehari-hari, misalnya, ketika Samir bertemu Fatruk dan Samir bertanya, “Gimana Truk, jadi ke rumahku tidak?” maka dengan entengnya Fatruk menjawab, “Ya, ان شاء الله saya tidak janji.” Atau ketika Vika menagih janji Vina yang hendak berkunjung ke Jakarta, maka gaya bahasa yang sama akan terdengar, “Wah, ان شاء الله saja ya. Aku belum bisa memastikan.”

Demikianlah yang sering kita jumpai. Kata “ان شاء الله” begitu populer bagi masyarakat Muslim. Dalam percakapan sehari-hari, di media sosial, atau di televisi, istilah ini dengan enteng dipakai tanpa memperhatikan lagi makna penggunaan yang seharusnya.

Jika kita amati, dalam penggunaan sehari-hari, kata ان شاء الله lazim diterapkan untuk mengungkapkan suatu janji yang memiliki potensi besar untuk dilanggar, komitmen yang tidak teguh, dan pemberian harapan yang tidak pasti. Namun, apakah demikian adanya?

Mari kita lihat ayat al-Qur’an yang menyebutkan istilah ini. Salah satu sumbernya adalah surah al-Kahfi: 23-24 yang berbunyi:

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدً [23]  إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا  [24]

“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, (QS. 18:23) kecuali (dengan menyebut): ‘ان شاء الله.’ Dan ingatlah kepada Rabbmu jika kamu lupa dan katakanlah: ‘Mudah-mudahan Rabbku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.’” (QS. 18:24)

Jika kita simak ayat di atas, maka terdapat pendidikan yang terkandung bagi orang yang mengucapkan ان شاء الله. Pertama, arti penting kerendahan hati. Ini artinya, manusia tidak boleh terlalu mengandalkan kemampuan pribadi karena pada dasarnya ada kekuatan yang lebih besar dari dirinya. Inilah yang harus dihayati oleh para pengucap ” ان شاء الله”

Kedua, ayat tersebut juga mengajarkan kita untuk bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu. Artinya, berupaya dengan maksimal. Namun, soal keberhasilan upaya yang kita lakukan adalah mutlak wewenang Allah. Kita serahkan penuh kepada-Nya. Tawakal dengan cara mengucap ان شاء الله atau “jika Allah menghendaki.”

Ringkasnya,  ان شاء الله harusnya diucapkan setelah adanya upaya maksimal untuk mengerjakan sesuatu atau menjadi ekspresi kesungguhan kita untuk melaksanakan suatu hal, menepati sebuah janji, atau memenuhi komitmen. Bukan seperti yang selama ini digunakan secara salah kaprah, yakni sekedar sebagai kamuflase dari ketidakmampuan atau keengganan kita untuk melakukan atau memenuhi sesuatu.

Semoga bermanfaat.

Ahad, 4 Ramadhan 1439

K. H. Maskun Karim, Ketua Majelis Pembina Pondok Pesantren Miftahul Huda Kroya. Rais Syuriah MWC NU Kecamatan Kroya.

Satu tanggapan untuk “Salah Kaprah ان شاء الله

  • 21 Mei 2018 pada 07:24
    Permalink

    Tulisan khas Kyai,enak dibaca, adem, dan mencerahkan.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: